Membentuk Mukmin Muttaqin

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Salam sejahtera semoga kita semua senantiasa diberi Rahmat Hidayat serta Nikmat dari Allah Swt Tuhan seru sekalian alam. Pada kesempatan yang sangat berbahagia ini saya pribadi ingin mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa kepada seluruh umat Islam sedunia khususnya umat Islam Indonesia..dan semuga puasa kita selama satu bulan penuh mendatang akan menjadi keberkahan sendiri buat kita..amien..


Langsung saja, dalam postingan kali ini dan sebulan ke depan saya akan rutin menulis tentang ringkasan kuliah tujuh menit (Kultum) baik pada saat sholat Tarwih ataupun pada saat salat subuh yang saya ikuti..hehehehehehe (insyaallah) semuga dapat bermanfaat buat saya pribadi dan para blogger sekalin...
Prof. Dr. HM Amin Syukur MA

Pada tarawih putaran pertama yang saya ikuti Kultum di isi oleh salah satu Guru Besar IAIN Walisongo dalam Bidang Tasawuf dia adalah Bapak Prof. Dr. H.M. Amin Syukur MA. Dalam ceramah singkatnya beliau mengakatan bahwa inti berpuasa adalah mementuk mukmin yang bertaqwa. Karena dengan jelas Firman Allah QS. Al Baqarah ayat 183 menjelaskan bahwa: Hai orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa (QS.2:183).

Selanjutnya beliau juga mengatakan bahwa sesungguhnya puasa seharusnya bisa menjadikan seseorang menjadi disiplin, disiplin dalam tiga hal; Pertama, disiplin secara fisik dengan tidak melakukan hal-hal yang bisa membatalkan puasa diantaranya adalah makan, minum dan berhubungan badan (khusus bagi yang telah menikah lhooo...) di siang hari. Makna dari disiplin ini adalah untuk mengekang hawa nafsu kita selama puasa. Kedua, disiplin moral. Dengan berpuasa seharusnya menjadikan seseorang bisa melakukan hal-hal yang baik dan meninggalkan perbuatan tercela. Dan ketiga adalah disiplin sosial artinya dengan berpuasa kita diharapkan menjadi manusia yang memiliki simpati dan empati terhadap orang lain, terutama orang yang masih kekuarangan. Karena dengan berpuasa secara tidak langsung kita bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang miskin yang sering kelaparan.

  Dengan demikian, puasa diharapkan bukan sekedar menjadi ibadah ritual belaka tetapi puasa harus dijadikan sebagai sebuah ibadah yang bersifat fungsional. Artinya puasa bukan hanya dilakukan dengan hanya meninggalkan makan, minum dan seks semata tetapi berbagai kesunnahan di dalamya harus diwujudkan dalam kehidupan nyata. Sebagai contoh, dalam berpuasa seseoarang yang memberikan shadaqoh akan dilipat gandakan pahalanya, maka umat Islam dituntut untuk bisa melakukannya sesuai dengan kemampuannya, bisa dengan harta, tenaga maupun fikiran untuk bisa membantu dan bermanfaat bagi orang lain.

Diakhir kultumnya Pak Amin mengajak dan berpesan bagi jamaah untuk senantiasa menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan. Karena hanya orang-orang yang ikhlas lah yang nanti akan mendapatkan ridha dari Allah swt.

Demikian Kultum singkat dari Prof. Dr. HM. Amin Syukur, MA pada saat tarawih pertama kali. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, amien.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Post a Comment