Memberi Nilai Baik

Minggu ini adalah minggu dimana saat aku harus membuat laporan penilaian hasil Ulangan Akhir Semester siswa SLB Negeri Ungaran. Sebagaimana Surat Keputusan dari Kepala SLB Negeri Ungaran yang menyatakan bahwa diriku merupakan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPLB dan SMALB, Plus dua kelas SDLB yang besar maka kalau dihitung-hitung aku harus mengampu 16 kelas. Namun karena kurangnya kelas dan tenaga pengajar, maka ada beberapa kelas yang digabung,..dan praktis aku mengajar 10 kelas....


Meskipun 10 kelas nyatanya kayak mengajar lebih banyak kelas, dengan berbagai macem karakter peserta didiknya, ada yang lucu, buandel, nuakal, jahil, dll..semua ada semua lengkap...hehehehhe. Seperti yang sudah kutulis  lalu tentang soal ujian yang membuat dan menjawab akhirnya ya..aku sendiri. Maka untuk selanjutnya dalam penilaian untuk nilai hasil ujian dan nilai untuk raport semester ini, ku juga harus dibuat bingung juga karena harus memberikan nilai-nilai yang bisa dibilang adalah nilai syafaat..karena nilai bagi anak-anak SLB harus baik tidak boleh ada yang jelak, takutnya membuat mereka kecewa dan gak mau sekolah...repott kan!!!
Gambar disini

Setelah selama satu minggu diadakan UAS, dan mulai kemarin Senin aku mulai merangkum nilai-nilai mata pelajaran PAI semester ini, mulai nilai ualangan harian, nilai tugas, nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) dan juga nilai UAS. Penilaian yang aku gunakan boleh dibilang sangat mudah, intinya murid yang masuknnya aktif pasti akan mendapatkan nilai baik, baik dalam kategoriku adalah minimal akan mendapatkan nilai 6. Kalau dalam bahasa kerennya sih katanya  nilai KKM (Kreteria Ketuntasan Minimal). Bagi yang nilai UH, NT, UTS maupun UAS bagus pasti akan mendapatkan nilai yang lebih baik lagi.

Untuk beberapa guru kelas sudah menanyakan tentang nilai mapel PAI kepadaku hari ini, karena memang ku sudah mulai nyicil memberikan nilai sejak minggu kemarin jadi tak masalah ketika mereka meminta nilai agama Islam, langsung kuberikan. Ada yang cuma minta nilai rapornya saja, ada juga yang minta nilai lengkap mulai dari nilai ulangan harian, nilai tuags, nilai UTS dan nilai UAS sebagai laporan lengkap mereka. Ada pula guru yang tidak minta nilai agama Islam kepadaku, karena nilainya dibuat sendiri karena bagi mereka sama saja, yang penting dikasih nilai meskipun bukan dari guru yang mengampu mapel tersebut. Yaa meskipun aku sebagai guru PAI yang harusnya memberi nilai, namun jika ada guru kelas semacam itu, ya mau gimana lagi..

Yang paling penting bagiku, penialaian raport pada siswa SLB bukan pada seberapa besar nilai yang kuberikan kepada mereka, akan tetapi sebisa mungkin apa yang kuberikan materi dan praktek yang selama ini dijalankan oleh siswa bisa dilakukan dalam kesehariannya seperti doa harian, niat sholat fardhu dan sunnah, hafalan surat-surat pendek, juga tata cara bersuci (berwudhu) dan juga salat dengan benar bisa mereka praktekkan setiap hari merupakan nilai paling istimewa bagiku. Semoga!!



Post a Comment