11 Provinsi Terlambat Laksanakan UN Tingkat SMA

Meskipun hari ini merupakan hari dilaksanakan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat, akan tetapi kenyataannya tidak semua siswa SMA sederajat yang kelas tiga bisa melaksanakan UN sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Kurang lebih puluhan ribu siswa kelas tiga di 11 Provinsi yang berada di Indonesia bagian tengah tidak bisa melaksanakan UN seperti teman-temannya di lain daerah karena belum jadinya soal yang akan dijadikan sebagai materi ujian.


Sungguh di sayangkan, di saat siswa yang lain sudah bisa melaksanakan UN secara serempak, namun siswa di 11 Provinsi belum bisa melaksanakannya. Meskipun pihak Kemdikbud sudah memberikan penjelasan bahwa hal itu dikarenakan kesalahan teknis pihak percetakan naskah ujian, akan tetapi hal tersebut tetap saja mengundang keprihatinan dari masyarakat luas. Apalagi masalah kecurangan selalu muncul saat pelaksanaan UN, sehingga ada sebagian pihak yang menuding bahwa ini bagian dari hal tersebut.

Ke 11 Provinsi yang di undur jadwal pelaksanaannya Ujian Nasional yang semula harus tanggal 15 April 2013 menjadi tanggal 18 April 2013, diantaranya adalah: Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawewsi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo dan, Sulawesi Barat. Meskipun sudah dipastikan bahwa siswa-siswi SMA kelas 3 di 11 Provinsi tersebut bisa melaksanakan UN pada tanggal 18, akan tetapi hal tersebut secara psikologi bisa saja meruntuhkan semangat mereka.
 
Gambar

Bagaimanapun juga, peristiwa diundurnya jadwal pelaksanaan UN di 11 Provinsi harus menjadi catatan dari pemerintah dalam hal ini Kemdikbud, untuk lebih bijak lagi dalam menentukan pihak-pihak yang diajak kerjasama dalam mencetak naskah UN. Jangan sampai peristiwa serupa terjadi di waktu yang akan datang, bagi pihak pencetak naskah UN yang menjadi penyebab keterlambatan pelaksanaan UN sebaiknya bertanggungjawab penuh atas masalah ini sebagai bagian dari tanggungjawab atas kontrak kerjasama dengan pihak pemerintah.

Semoga dengan kejadian ini akan membuatpihak-pihak terkait, terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lebih berhati-hati lagi dalam mengurusi persoalan Ujian Nasional. Karena bagaimanapun juga salah satu bentuk keberhasilan Kemdikbud dalam mengurusi pendidikan nasional, salah satunya yang menjadi barometer adalah keberhasilan dalam melaksanaan Ujian Nasional secara kualitas dan kuantitas tentunya.

Post a Comment