Tembus Lagi

Sudah lama banget, mungkin sekitar bulan Maret yang lalu aku vakum menulis di media cetak, terus terang saja karena kesibukan mengajar serta ada kesibukan lainnya yang menyebabkanku susah menggali informasi serta susah mendapatkan inspirasi untuk menulis. Pernah sih dua atau tiga kali aku mencoba menulis tapi gak sampai selesai karena berhenti di tengah jalan, seakan otak ini sulit diajak kompromi untuk melanjutkan tulisan tersebut. 


Sehingga aku memutuskan untuk vakum dulu menulis untuk media cetak, namun aku tidak berhenti menulis lho, aku lebih intens menulis untuk blog-ku karena aku memang merasa nyaman karena menulis yang ringan-ringan saja. Akan tetapi semakin ke sini aku merasakan ada yang hilang dari diriku, ada semacam perasaan kehilangan terhadap kebiasaanku, yaitu menulis untuk media cetak. Namun lagi-lagi hal tersebut kalah dengan rasa malas serta kalah untuk mencoba.
Gambar ambil dari sini

Namun sejak ramadhan tahun ini datang, semangat untuk menulis di media cetak kembali bangkit aku pun berjanji kepada diri sendiri untuk istiqomah menulis lagi di media cetak. Disamping untuk menyalurkan hoby, hal tersebut aku niatkan ibadah untuk mencari tambahan nafkah, karena jujur saja honor hasil dari menulis di media cetak lumayan untuk membeli keperluan si kecil, hehehhe.

Dan Alhamdulilah usahaku membuahkan hasil, baru pertama kali menulis dan jujur saja aku harus memeras otak karena menulis untuk media cetak sangat berbeda dengan menulis di blog. Menulis untuk blog disamping agak ringan kita bisa menulis apa saja sesuai dengan kemauan kita, sedangkan menulis untuk media cetak jelas harus mempertimbangkan aktualitas dan juga kualitas, dan yang lebih penting tentu harus unik (berbeda).

Tulisanku sendiri yang keluar pada hari Sabtu 13 Juli 2013 kemarin sebenarnya terinspirasi karena ada berita di media online tentang ada peredaran buku porno di kota Bogor. Berita tersebut lebih lengkap saat aku baca di sebuah blog teman yang menulis tentang hal itu pula. Setelah ku baca-baca akhirnya aku tertarik untuk mengulasnya dalam sebuah tulisan dan aku kirimkan tulisan tersebut ke koran Suara Merdeka. Dan ternyata tanpa ku sangka tulisan tersebut nongol di halaman muka rubrik yang memang di khususkan buat para guru.

Semoga ke depannya aku lebih bersemangat lagi dalam menulis, amien ya rabbal alamien. Dan inilah hasil tulisaku yang keluar di Koran harian Suara Merdeka. Bisa di baca di sini 

Post a Comment