Diajari Bahasa Arab Oleh Syeikh Dari Mesir

Hari ini merupakan pengalaman yang sangat berharga dan tidak akan pernah terlupakan selama hidup, mungkin bagi sebagian orang pengalaman saya adalah hal yang biasa. Akan tetapi bagi saya pribadi ini merupakan pengalaman yang sangat luar biasa. Siapa sih yang gak seneng ketika diajar oleh seorang guru yang benar-benar ahli di bidangnya, akan tetapi menjadi sebuah masalah jika antara yang diajar dan pengajar sama-sama tidak paham.


Itulah yang saya alami siang ini saat ikut matrikulasi Bahasa Arab, pada awalnya sesuai jadwal pada hari ini akan diisi oleh dosen yang bernama Bapak Muslih, akan tetapi beliau berhalangan hadir. Namun tanpa sepengetahuan saya dan teman-teman ternyata dari pihak kampus membuat keputusan yang mengajar bahasa arab adalah dosen asli dari Mesir. Saya dan teman akhirnya masuk ruangan, baru masuk sang dosen langsung mulau nerocos dengan fasihnya bahasa arabnya. Kami yang mendengarkan hanya bisa bengong saja, karena tidak paham.

Ketika jeda sang dosen bilang naam (ya), kami semua ya bilang naam..karena memang tidak paham apa yang dijelaskan oleh pak dosen karena ngomongnya terlalu cepat. Akhirnya seorang teman dengan bahasa arab yang kacau meminta supaya sang dosen berbicara dengan santai agar kami bisa sedikit pahamj apa yang dimaksudnya. Saya sendiri sebutulnya sedikit-sedikit paham apa yang dijelaskan sang dosen, tapi mau mengungkapkan sulit sekali karena tidka terbiasa. Maklum saya asli jawa..hehehehehe

Sekitar 1 jam lebih kami berlajar bahasa arab dengan dosen yang hanya bisa bahasa arab dan sesekali berbicara bahasa inggris. Satu sisi kami senang diajar oleh dosen yang memang ahli dalam bidang bahasa arab, namun disisi lain kami juga merasa agak kecewa karena memang tidak paham karena tidak ada seorang diantara kami yang ahli bahasa arab. Sehingga kelas yang seharusnya serius justru menjadi kelas yang penuh canda karena antara kami mahasiswa dan sang dosen sama-sama bingung. Mahasiswa bingung karena dijelaskan hanya dengan bahasa arab, sang dosen tak kalang bingungnya karena menghadapi mahasiswa yang bisanya bahasa Indonesia dan bahasa jawa hehehehe.

Inilah pengalamanku, mana pengalamanmu....?

Post a Comment