Cerita dari Porseni 2016

Sekitar dua bulan yang lalu tepatnya pada pertengahan Maret 16 dan 18 Maret di Kabupaten Semarang diselenggarakan Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) untuk SLB. Tanggal 16 Maret untuk jenjang SMPLB dan tanggal 16 Maret untuk jenjang SDLB.Kegiatan yang dilakukan hampir setiap tahun tersebut selalu disambut dengan suka cita oleh semua SLB di Kabupaten Semarang, lebih-lebih para guru dan siswa semua merasa senang menyambut kegiatan itu.
Duet nyayi lagu "Kandas"
Dari dua kegiatan tersebut masing-masing saya dapat tugas untuk menjadi pendamping sekaligus menjadi juri. Menjadi pendamping untuk cabang lomba Tenis Meja Putra untuk jenjang SMPLB dan langsung menang karena tidak ada lawan main. Pada porseni untuk SMPLB pula saya jadi juri untuk lomba desain grafis dan lagi-lagi anak didik saya mendapatkan juara 1 karena tidak ada lawannya. Sementara itu untuk prseni jenjang SDLB saya mendapatkan tugas menjadi pendamping untuk cabang lomba lari 100 M putra dan kebetulan anak didik saya kalah hanya juara 4. 
Memimpin doa pembukaan
Selain mendampingi saya juga mendapatkan tugas dari panitia penyelenggara untuk jadi juri lomba menyanyi putri. Awalnya saya kagett lha wong saya kok dijadikan juri nyayi, emang sih saya suka dengerin lagu-lagu terutama dangdut tapi jadi juri itu lhooo yang bikin saya bertanya-tanya hehehehe. Tapi karena tugas ya gimana lagi, lagi pula ini kan lomba anak-anak SLB, jadi dengan senang hati saya terima lagi pula jurinya juga teman-teman guru dari SLB yang lain yang sama-sama tidak memiliki bakat jadi juri menyanyi.
Salah satu cabang lomba dalam porseni wakil dari SDLBN Ungaran
Tanggal 18 Maret adalah porseni untuk jenjang SDLB, pada waktu sampai di lokasi lomba yaitu di SLB Dharma Bhakti Kecamatan Bergas, saya langsung diminta panitia untuk memimpin doa pembukaan, dan untuk pembukaan sendiri dibuka oleh kepala sekolah saya sendiri dari SLBN Ungaran yang mewakili Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang. Namun yang lucu adalah sebelum saya ditunjuk secara tiba-tiba untuk memimpin doa saya sebelumnya iseng-iseng menyanyi dangdut duet dengan guru dari SLB lain. Lagu yang saya pilih berjudul "Kandas" duet dengan ibu Dwi dari SLB Muhammadiyah Susukan, dan lagu "Birunya Cinta" duet dengan ibu Dewi dari SLB Bina Putra Ambarawa.
Menang lomba menari
Setelah seneng-seneng nyanyi, lha kok tiba-tiba malah diminta memimpin do'a, yaa aku langsung malu..masak habis joget-joget mimpin doa. Awalnya sih menolak karena merasa malu karena habis nyanyi dangdut, tapi panitia bilang gak apa-apa, itu namanya guru yang punya potensi besar, karena bisa melakukan banyak hal, ya bisa jadi pendidik, bisa nyanyi juga bisa jadi kyai mimpin doa. Bukan itu saja , kepala sekolah saya juga langsung nembung (meminta saya) untuk memimpin doa karena saya adalah guru agama Islam. ya sudah akhirnya saya terima wong namanya juga diberi mandat. Alhamdulilah lancar memimpin doa selancar ketika duet menyanyi lagu "Birunya Cinta" hehehhehe.
Jadi juri nyayi
Meskipun demikian, sehabis acara pembukaan kegiatan saya langsung diledekin sama teman-teman, masak pak Kyai senengnya dangdutan dan joget-joget, saya bilang aja yang penting bisa membuat bahagia orang lain kan ibadah. Yaaa menghibur orang dengan nyanyi, dan mendoakan juga ibadah, hehehehe. Setelah nyanyi dan memimpin doa baru deh tugas menjadi juri menyanyi.
Dan akhirnya banyak piala di dapat
Dalam kegiatan tersebut saya senang akrena ternyata anak didik saya banyak yang mendapatkan juara dari berbagai cabang lomba olah raga maupun seni yang dilombakan. Sukses untuk semua...

Post a Comment