Menunggu Peran Sarjana NU



Selama ini ada kesan di masyarakat bahwa semua lulusan perguruan tinggi adalah orang-orang pandai yang memiliki kualiatas di atas rata-rata, serta memiliki masa depan yang cerah. Masyarakat juga senantiasa menanti kiprah mereka dalam memperbaiki kondisi bangsa ini yang sedang dalam keadaan kurang stabil.  Oleh sebab itulah para sarjana sering dianggap sebagai orang-orang pintar yang bisa melakukan dan memberi solusi terhadap berbagai persoalan yang sedang dihadapi oleh masyarakat secara umum.

Harapan tersebut tentu bukan hanya sekedar mimpi, karena pada kenyataannya para lulusan perguruan tinggi memang sudah dibekali dengan berbaga ilmu dan pengetahuan yang memadai sebagai bekal untuk terjun ke masyarakat. Modal ilmu dan pengetahuan tersebut juga bermacam-macam, baik ilmu politik, ekonomi, sosial, eksak, psikologi, budaya, dan juga ilmu keagamaan sesuai apa yang mereka ambil ketika belajar di perguruan tinggi. Ketika masih menjadi mahasiswa mereka juga bisa mengikuti berbagai macam organisasi baik intra maupun ekstra kampus sebagai salah satu bekal terjun ke dunia nyata di tengah-tengah masyarakat.
 
Ballroom Kresnha Hotel Siliwangi Tempat Pelantikan ISNU Kota Semarang
Sehingga tidak salah kiranya jika para sarjana memikul tanggungjawab dan harapan besar dari masyarakat luas agar mampu memberikan solusi serta merubah keadaan masyarakat menjadi lebih baik. Hal itu pula yang sekiranya diharapkan dari para sarjana Nahdlatul Ulama’, intelektual muda dan akademisi yang berasal dari NU diyakini juga memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan dengan para lulusan perguruan tinggi lainnya. Para sarjana NU disamping memiliki kemampuan akademik yang mumpuni biasanya ditopang dengan kemampuan agama yang cukup memadai. Sehingga bisa dikatakan bahwa lulusan perguruan tinggi yang memiliki latar belakang NU biasanya dianggap sebagai sarjana plus, karena memiliki kelebihan yaitu senantiasa memegang teguh ajaran agama ala ahlu sunnah wal jamaah.
 
Rebana dari Sahabat PMII Abdurrahman Wahid FITK UIN Walisongo Semarang
Peran serta sarjana NU inilah yang coba direalisasikan oleh anak-anak muda yang telah mengeyam pendidikan di bangku kuliah melalui sebuah wadah yang berisikan para sarjana yang berasal dari Nahdlatul Ulama yaitu ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama’). ISNU sendiri merupakan badan otonom dari organisasi NU yang dibentuk dengan tujuan mengakomodir para sarjana NU agar bisa berontribusi lebih untuk kemajuan NU khususnya dan kemajuan masyarakat dan bangsa Indonesia pada umumnya.
 
Menyayikan Indonesia Raya, Hubbul Wathon, Mars ISNU
Saat ini ISNU dibawah kepemimpinan Dr. H. Ali Masykur Musa, S.H, M.Si, M.Hum memang sedang gencar-gencarnya melakukan berbagai macam kegiatan yang bermanfaat untuk masa depan NU dan bangsa Indonesia. Beliau pernah berkata saat ISNU secara resmi dikukuhkan sebagai Banom NNU tahun 2012 yang lalu. Menurut beliau semangat gerakan intelektual adalah inspirasi mengapa ISNU ada, sebagaimana induknya yaitu NU. Kehadiran ISNU diharapkan dapat membantu merajut kembali anyaman NU di bidang kerakyatan, kecendikiaan, dan kemandirian. Ide harus diimplementasikan dalam bentuk aksi dibalut perpaduan zikir,fikir serta amal saleh.
 
Singgasana Nara Sumber
Di kota Semarang sendiri Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama’ secara resmi kepengurusannya terbentuk dan dilantik pada Sabtu 29 Oktober 2016 oleh DR. H. Fakhrudin Azis, Lc, M.S.I selaku Sekjen ISNU Jateng di Ballroom Kresnha Hotel Siliwangi Semarang. Hadir dalam kesempatan itu Ketua PC NU Kota Semarang, dan para ketua Banom dibawah PC. NU Kota Semarang, dari unsur pemeritah kota Semarang serta dihadiri pula oleh kader-kader NU yang terafiliasi dalam berbagai organisasi dibawah naungan NU.
Menjadi salah satu pengurus ISNU Kota Semarang 2016-2020
Sebagai Ketua Harian dijabat oleh DR. Syamsul Ma’arif, M.Ag yang akan didampingi oleh Sekretaris M. Andi Hakim, S.Pd serta didukung oleh para pengurus harian lainnya. Pelantikan pengurus NU masa khidmah 2016-2016 diharapan menjadi awal bagi ISNU Kota semarang untuk bisa berkontribusi banyak untuk kemajuan NU khususnya dan masyarakat umum diwilayah Semarang maupun Indonesia dalam ruang lingkup yang lebih besar. Ketua PC NU Kota Semarang, K.H. Anasom dalam sambutannya memberikan selamat atas terbentuknya pengurus ISNU Kota Semarang serta berpesan agar ISNU mampu memberikan kontribusi positif bagi NU dan bangsa Indonesia. Beliau yakin jika pengurus ISNU mampu berkiprah dalam masyarakat karena memiliki modal intelektual yang tinggi serta skil yang memadai. Oleh sebab itulah ISNU harus mampu berperan dalam memajukan NU dan bangsa Indonesia.
 
Pengurus ISNU Kota Semarang 2016-2020
Perwakilan dari pemkot Semarang juga memberikan apresiasi atas terbentuknya kepengurusan ISNU Kota Semarang. Harapannya ISNU bisa bersinergi dengan Pemkot Semarang dalam berbagai program yang memiliki visi dan misi demi kemajuan masyarakat khususnya masyarakat di kota Semarang.  Setelah pelatikan selesai acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi publik dengan tema “Membangun Gerakan Intelektuan Sarjana Nahdlatul Ulama’ sebagai Upaya Melawan Gerakan Radikalisme di Indonesia”.
 
Para Peserta DIskusi Publik yang diselengggarakan ISNU Kota Semarang
Diskusi sendiri menghadirkan para nara sumber yang berkompeten di bidangnya yaitu Dr. H. Najahan Musyafak, MA ketua Forum Komunikasi Pencegahan Teroris (FKPT) Jawa Tengah, Dr. Syamsul Ma’arif, M.Ag, Ketua ISNU Kota Semarang dan juga dari unsur penegak Hukum yaitu Walidi, SH, MH. Intel dari Polrestabes Kota Semarang. Diskusi publik ini merupakan salah satu bentuk gerakan awal dari ISNU Kota Semarang untuk menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa ISNU Kota Semarang siap dalam memberikan kontribusi positif di tengah-tengah masyarakat dan bangsa Indonesia.


Selamat atas dilantiknya pengurus ISNU Kota Semarang masa khidmat 2016-2020 semoga bisa amanah dan berkontribusi untuk NU dan Indonesia.

2 komentar

selamat yaa sayang..

Reply

Oalaahhh garwone mbak norma tho

Reply

Post a Comment