Memenuhi Janji

Janji adalah hutang, itulah pepatah lama yang sering dan hampir semua orang Indonesia tahu..begitu juga aku. Yaa..janji adalah janji dan menepati janji adalah suatu kewajiban itulah yang diajarkan oleh guru ngajiku dulu bahkan hingga sekarang yang namanya "janji" tetap merupakan satu hutang yang mesti dibayar atau ditepati atau dilaksanakan..ya gitu lah..apalagi aku juga sering menasehati anak-anak untuk selalu menepati bila mereka mengucapkan janji...


Teringat pula aku akan syair lagunya bang haji Rhoma Irama "Janji itu hutang harus ditepati" begitulah kira-kira salah satu syairnya...dan akhirnya janji yang selama ini aku ucapkan juga aku tepai..janji itulah adalah mengadakan praktek sholat jilid ke II bagi murid-muridku kelas 4-5 SDLB Negeri Ungaran Jurusan Tunagrahita Ringan (C). Sebenarnya mereka telah aku ajarkan praktek berwudhu dan sholat (Magrib) di Masjid yang berada disamping sekolah, pada awal semester ini. Tapi yang namanya murid SDLB selalu ketagihan jika diajak untuk praktek ibadah, meskipun dalam kenyataannya ketika praktek mereka kurang serius dan sering bercanda...sekali lagi namanya juga anak SDLB sangat wajar, dan harus dimaklumi...
Salah satu muridku Siti Istiqomah (penari Jurusan Tuna Rungu (B) ) bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PPPA), Linda Amalia Sari Gumelar. saat acara sosialisasi Kabupetan Layak Anak Gambar disini

Janji untuk praktek lagi sebenarnya adalah permintaan anak-anak, awalnya aku mengagendakan praktek kedua akan aku laksanakan sebelum semesteran bulan Desembar 2012, namun karena mereka terus mendesak, akhirnya aku berjanji untuk mengadakan praktek pada pertengahan bulan Oktober. Namun karena pada hari Selasa dimana aku ada jadwal ngajar agama Islam di kelas 4-5 SDLB/C beberapa kali tidak masuk karena ada kepentingan, maka praktekpun wudhu dan sholat urang kulaksanakan.

Namanya anak berkebutuhan khusus, setiap ketemu tiap hari mesti menagih janji yang pernah aku sampaikan beberapa waktu yang lalu. Setiap ketemu pula aku bilang "Minggu depan ya, syaratnya bawa mukena bagi yang cewek, dan yang cowok bawa sarung dan peci" mereka selalu bilang "siap pak guru, tapi janji lho harus benar-benar praktek, kalau tidak berarti pak guru berdosa" begitu ungkap mereka. Geli juga jika mereka bilang gitu, dan memang benar bagaimanapun dengan keterbatasan mereka, mereka juga memiliki satu kelebihan salah satunya ya itu tadi "tahu tentang mana yang baik dan tidak" dan lewat mereka pula akupun belajar bagaimana untuk tidak sembarangan mengucap janji.

Setelah menunggu hampir satu bulan, akhirnya hari ini Selasa 13 Nopember 2012 jam 09.30 WIB aku ditarik-tarik muridku menuju ke masjid sebelah sekolah untuk praktek berwudhu dan shalat. Demi memenuhi janji yang telah aku ucapkan kepada mereka, akhirnya akupun membimbing mereka untuk praktek wudhu dan shalat. Anak tuna grahita (cacat mental) adalah anak yang IQ dibawah rata-rata anak normal, meskipun sudah diajari berkali-kali tentang sesuatu mereka akan mudah lupa...begitu juga meskipun pelajaran tentang wudhu dan shalat telah sering diberikan tetap saja mereka lupa..hehehehehe (wajar dan harus dimaklumi..)

Ada 4 anak yang mengikuti praktek wudhu dan shalat hari ini, sementara dua yang lainnya tidak masuk serta 4 yang ;lain non muslim. Yang namanya anak SLB ketika praktek sholat ada-ada saja tingkahnya, ketika berdiri membaca Fatihah ada yang berjoget, ketika ku tanya setelah praktek dia bilang nirukan gayanya barongan yang lagi kesurupan pak..hehehehehe adapula yang ketika rukuk sambil noleh-noleh kebelakang, dll...mereka tampak kurang serius, tapi itulah mereka segalanya dilakukan seenak mereka dan senyaman mereka..meskipun sudah berusaha menasehati, membenarkan tetap saja mereka bertingkah begitu....tapi tetap harus dimaklumi...

Setelah hampir satu jam akhirnya praktek selesai dan kembali ke kelas, namun lagi-lagi mereka meminta lagi lain kali harus praktek lagi...dan aku hanya bisa menjawab "iya" lain kali ya...paling tidak bagiku, menyenangkan murid-murid SLB adalah bagian dari tugasku...dan selain itu janji yang pernah aku sampaikan akhirnya bisa kutepati, meskipun anak-anak didikku adalah berkebutuhan khusus, akan tetapi mereka juga harus mendapatkan pelayanan terbaik meskipun hasilnya selalu jauh dari harapan....Namun yang pasti aku bisa merasakan bahwa semangat belajar mereka selalu membara..itulah pelajaran yang bisa aku ambil dari pembelajaran hari ini....semoga apa yang telah kulakukan bermanfaat..amien

 

Post a Comment