Menghibur Diri dengan Bermain Game

Guru merupakan sosok yang berperan penting dalam membentuk jiwa dan watak peserta didik menjadi generasi emas bangsa Indonesia. Tugas seorang guru tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, namun yang lebih penting yaitu membentuk dan membangun kepribadian serta akhlakul karimah anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.

Merujuk pada Undang-Undang Guru dan Dosen disebutkan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevalusi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah.

Jika ditelisik lebih jauh lagi, tugas Guru secara Umum adalah mendidik, dalam oprasionalisasinya mendidik adalah rangkaian proses mengajar, memberikan dorongan, memuji, menghukum, membentuk contoh dan membisakan. Sedangkan tugas khusus yang harus dilakukan oleh guru adalah

1. Sebagai pengajar (guru bertugas merencanakan progam pengajaran, melaksanakan progam yang telah disusun dan melaksanakan penilaian setelah progam itu dilaksanakan).

2. Sebagai pendidik (guru bertugas mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan yang berkepribadian yang sempurna).

3. Sebagai pemimpin ( guru bertugas memimpin dan mengendalikan diri sendiri, peserta didik dan masyarakat yang terkait, menyangkut upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan, partisipasi atas progam yang dilakukan).

Selain itu, guru memiliki berbagai macam peran yang sangat penting dilakukan utamanya untuk kemajuan peserta didik. Salah satu ciri guru yang berkompeten adalah mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih kondusif dan nyaman sehingga hasil belajar peserta didik lebih optimal.

Ada beberapa peran penting yang dimiliki oleh guru dalam perannya sebagai pendidik, yaitu; sebagai organisator, sebagai demonstrator, sebagai fasilitator, sebagai pengelola kelas, sebagai mediator, sebagai motivator, sebagai inspirator, sebagai informator, sebagai klimator, sebagai inisiator, sebagai kulminator, dan sebagai evaluator.

Untuk peran yang terakhir inilah yang saat ini sedang Saya lakukan, yaitu sebagai evaluator. Salah satu peran yang harus Saya lakukan adalah mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar anak didik Saya yang telah dicapai selama satu semester ini..

Dalam ranah ini Saya berusaha menjadi seorang evaluator yang baik. Karena pada kegiatan evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang telah Saya rumuskan itu mencapai hasil yang optimal atau belum?, selain itu, apakah materi yang Saya ajarkan cukup tepat dan efektif. Semua pertanyaan tersebut akan dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi atau penilaian.

Dengan penilaian inilah, Saya berusaha untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran yang Saya lakukan selama satu semester ini. Selain itu, tujuan lain dari penilaian inilah Saya dapat mengetahui kedudukan peserta didik di dalam kelas atau kelompoknya. Dengan penilaian pula Saya dapat mengklasifikasikan apakah seorang peserta didik termasuk kelompok peserta didik yang pandai, sedang, kurang, atau cukup baik di kelasnya jika dibandingkan dengan teman-temannya.

Harus Saya akui mendekati Akhir semester Ganjil Tahun Ajaran 2021/2022 semua guru disibukkan dengan kegiatan mempersiapkan Penilaian Akhir Semester (PAS). Begitu juga dengan Saya yang juga sibuk dengan berbagai kegiatan di sekolah, mulai dari mengajar anak-anak meskipun masih dengan sistem Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT), menyiapkan materi pembelajaran baik itu secara daring maupun secara luring, dan juga harus mempersiapkan soal untuk Penilaian Akhir Semester 1 ini.

Kalau dipikir-pikir tugas menjadi seorang guru tidaklah ringan, bukan hanya dituntut untuk dapat membentuk peserta didik sebagai pribadi yang pandai dan cakap dalam ilmu, melainkan guru juga harus mampu membentu peserta didik menjadi pribadi yang saleh berakhlakul karimah. Tentu hal itu bukanlah tugas yang ringan, disamping harus bergelut dengan berbagai perangkat pembelajaran guru juga harus dapat menjadi suri tauladan bagi anak didiknya.

Bermain Game untuk Merefresh Diri

Jika ditanya apakah tidak capek menjadi seorang guru dengan berbagai beban dan tanggungjawab besar yang dipikul? Sesekali memang Saya merasa capek dengan tugas dan tanggungjawab ini, namun ketika melihat perjuanganku selama ini hingga pada titik ini Saya kembali bersemangat untuk melakukan tugas mulia ini. Jika terkadang merasa bosan, maka Saya akan mencari hiburan untuk mengurangi beban yang Saya pikul. Salah satu yang saya lakukan guna merefresh diri ini adalah dengan bermain game.

Biasanya saya langsung buka leptop dan masuk ke web plays.org untuk mencari permainan yang akan aku mainkan. Kalian tahu Plays.org ga?

Apa Itu Plays.org?


Plays.org ini adalah sebuah situs yang nyediain ratusan game klasik berbasis web yang bisa kalian mainkan sepuasnya dan semuanya gratis!

Game yang ada di Plays.org ini banyak banget dan ditampilkan dalam beberapa katogori atau genre, seperti Ecuation, Funny, Music, Alphabet, Animal, Science, dan sebagainya. Kalian yang mau ngegame di Plays.org bisa memilih game apa yang ingin kalian mainkan.



Kalau saya suka games di plays.org ini dari kategori education. Di kategori ini ada beberapa games yang  bisa kamu mainkan langsung dari web plays nya. Kamu bisa memilih dari sekian banyak games yang ada di sini. Education categories ini termasuk yang punya banyak jenis gamesnya. 


Games ini tentang menata puzzle, kamu tenang aja kalo mau main di plays karena ada keterangannya dan cara bermainnya.

This is an alphabet-themed puzzle game. Rearrange the letters so they appear in alphabetical order in the fewest number of moves.

  • Choose among various themed letter sets.
  • Drag the letters to empty spaces to move them to their correct positions.


Dari sekian banyak games yang ada di plays.org, Emang di kategori education ini yang paling saya sering mainkan. Dan puzzle ini ngga pernah membosankan karena di plays semua permainannya bagus semua. 

Belajar Online Siswa SLB


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bissmillahirrahmanirrahiim
Alhamdulilah, puji syukur kehadhirat Allah, Tuhan Maha Esa yang telah memberikan nikmat kesehatan kepadaku, keluarga, saudara dan teman-teman semua, amin.

Stay at Home and Physical Distancing


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim...

Dengan mengucap rasa syukur kehadirat Ilahi Rabbi, aku kembali menata niat dan membulatkan tekad untuk kembali mengisi hari-hariku dengan menulis di blog tercinta ini. Tak terasa memang, ternyta sudah 4 bulan lamanya aku tidak mengisi blog ini dengan berbagai tulisan, baik itu coretan tentang pengalamanku, cerita, kisah, artikel maupun review.

Terakhir aku mengisi blog ini pada kahir bulan Nopember tahun 2019 yang lalu. Itu artinya sudah setahun lamanya blog ini nganggur, lebih tepatnya dianggurin sih..hehehe. Jujur, malas memang menjadi kendala terbesarku untuk mengisi blog ini. Meskipun kuakui jika ditanya teman, apalagi ditanya istri mengapa blognya dianggurin, sering kujawab dengan kata “sibuk” meskipun sejujurnya itu lebih dari pembelaanku, karena kemalasanku saja.

Namun, 1 April tahun 2020 ini, lebih tepatnya sore tadi aku bilang sama istri, bahwa aku malam ini mau ngeblog, dan dia hanya tersenyum penuh makna, entah karena ragu, tidak percaya atau memang hanya dianggap aku sekedar guyon belaka, toh endingnya nanti paling tidur hahahahaha....

Tapi...karena aku sudah lama memang berniat nulis lagi di blog, maka melalui tulisan inilah aku memaksa diri untuk menghilangkan sekat berupa tembok terbesar yang menghalangiku dalam menulis, yaitu “MALAS”. Meski harus kuakui juga bahwa faktor Work From Home (Kerja Dari Rumah) menjadi salah satu alasan mengapa aku harus ngeblog kembali.
 
Tugas belajar online
Ya, ya ya, sudah lebih dari 3 minggu lamanya aku menjadi salah satu abdi negara yang harus melalui hari-hari terakhir ini dengan bekerja dari rumah. Penyebabnya tak lain karena adanya wabah COVID-19. Wabah yang pertama kali ditemukan dan menyebar di Wuhan China ini juga telah menyebar dan menyerang masyarakat Indonesia. Bahkan hingga saat tulisan ini dibuat masyarakat Indonesia yang positif terkena virus COVID-19 sebanyak 1677, meninggal 157 dan yang sudah sembuh 103. Untuk bisa update tentang situasi terkini kondisi Indonesia dalam menghadapi virus ini bisa diakses disini.

Work From Home memang menjadi kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk meminimalisir penyebaran COVID-19. Bahkan Pemprov Jawa Tengah yang awalnya hanya mengeluarkan kebijakan bekerja dirumah dari 18 Maret sampai 29 Maret, saat ini diperpanjang menjadi 13 April 2020 dan mungkin saja akan diperpanjang lagi hingga batas waktu yang belum ditentukan tergantung meredanya wabah COVID-19 ini. Kebijakan tersebut tak lain bertujuan untuk meminimalisir penyebaran wabah kepada masyarakat lebih luas.
 
Physical Distancing di RSI Pekajangan Pekalongan
Dalam hal ini bahkan WHO awalnya juga menganjurkan adanya Social Distancing, namun karena kurang efektif untuk menanggulangi penyebaran virus maka kemudian WHO menggantinya dengan istilah Physical Distancing. Semua itu bertujuan untuk menekan penyebaran wabah yang telah menyerang hampir semua negara di dunia ini.

Kumpul Keluarga

Sebagai seorang yang bekerja di luar kota dan jauh dari keluarga moment bekerja dari rumah memang memberikan keuntungan tersendiri bagiku, salah satunya adalah waktu berkumpul dengan keluarga menjadi lebih banyak. Harus kuakui selama ini qaulity time bersama keluarga memang kurang, karena hanya saat Sabtu dan Minggu saja aku bisa bersama mereka, selebihnya aku menjalani hari-hariku di Semarang karena bekerja di sana.
Meskipun demikian, tugas dan tanggungjawab sebagai seorang abdi negara tidak kutinggalkan, apalagi tugas belajar online tetap dilaksanakan meskipun itu dilakukan dari rumah. Intinya sebagai pegawai tenaga pendidik dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah tetap harus melakukan tugas dari rumah. Bukan hanya itu saja, setiap hari pendidik juga diharuskan membuat laporan pembelajaran online yang telah dilakukan dengan cara mengisi form yang dibuat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai bukti bahwa sebagai pegawai telah melaksanakan tugas.

Selain tetap melaksanakan tugas sebagai pendidik dengan melakukan pembelajaran online, kegiatan yang kulakukan tentu saja mendapingi dua bidadari dalam belajar. Apalagi saat ini bidadari yang pertama NOOFA juga merupakan siswa SDIT di daerah Kajen Pekalongan yang juga banyak mendapatkan tugas belajar setiap harinya, jadi saat inilah waktu yang tidak boleh aku sia-siakan dalam mendampinginya untuk belajar, karena saat hari-hari aktif aku tidak bisa mendampinginya belajar.
 
Kakak NOOFA Belajar di rumah
Bukan hanya kakak NOOFA adiknya NOOHA juga butuh didampingi belajar, apalagi saat tahu kakaknya belajar mengaji pasti dia juga pingin diajari ngaji juga, maka mau tidak mau waktu berharga ini tidak boleh aku sia-siakan. Bagiku ilmu buat anak-anak adalah investasi masa depan bukan hanya untuk dunia tetapi juga untuk akhirat kelak. Bisa mendapingi mereka dalam belajar adalah saat terindah yang aku rasakan selama kurang lebih 3 minggu bekerja dari rumah ini.
 
Adik NOOHA belajar mengaji
Selain itu kegiatan yang tak kalah serunya adalah, setiap hari aku bisa mengasah kemampuan memasakku. Apalagi anak-anak bilang kalau hasil masakanku enak, mereka juga tambah lahap makannya, bahkan kakak NOOFA sering sekali nambah makannya. Seneng deh rasanya bisa bermanfaat bagi keluarga, dan yang terpenting bisa kumpul bareng mereka. Alhamdulilah
 
Hasil masakanku
Work From Home dengan Physical Distancing merupakan salah satu upaya agar penyebaran virus COVID-19 bisa ditekan. Terakhir semoga wabah COVID-19 segera hilang dari muka bumi ini, khususnya dari Indonesia agar kehidupan masyarakat segera normal kembali, Aminn.

Cerita Tentang Menjadi Guru SLB Hingga Asus Zenfone Max Pro M1



Menjadi pendidik (guru) sebenarnya bukanlah cita-cita utama saya. Karena sejak lulus kuliah saya berkeinginan untuk menjadi jurnalis, dan dalam hal ini, saya benar-benar ingin menjadi seorang wartawan. Hal tersebut adalah bentuk implementasi dari apa yang saya lakukan di bangku kuliah, di mana saya sudah bergelut dalam dunia tulis menulis melalui lembaga intra kampus bidang Jurnalistik. Namun, keinginan tersebut tidak terwujud lantaran orang tua menghendaki anak bungsunya ini untuk mengabdikan diri dalam dunia pendidikan sesuai dengan gelar pada ijasah yang tertulis sebagai Sarjana Pendidikan Islam.


Setelah lulus dari IAIN Walisongo pada akhir tahun 2006, sebagai bentuk bakti seorang anak kepada orang tua, akhirnya saya mencoba melamar untuk menjadi tenaga pendidik di beberapa sekolah di Kota Semarang. Ada kurang lebih 50 Sekolah Negeri baik SMP dan SMA yang saya kirimi surat lamaran. Dan sembari menunggu panggilan dari salah satu sekolah yang saya lamar, saya diajak bantu-bantu salah satu boss produk kosmetik untuk menjadi kurir. Selain itu saya juga menyibukkan diri mengisi waktu luang saya untuk menjadi operator warnet. Namun hingga sekian bulan tidak ada satupun panggilan walau hanya untuk sekedar wawancara, hehehe. 

Tawaran Menjadi Guru SLB

Setelah menunggu kurang lebih 2 tahun lamanya, akhirnya pada tahun 2008 saya baru berkesempatan untuk mewujudkan harapan dari orang tua, yaitu menjadi Guru. Pada tahun ajaran baru 2008-2009 saya diterima menjadi tenaga guru di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLB N) Ungaran.


Walau jujur, saat diterima di sana sebagai guru anak berkebutuhan khusus saya masih agak ragu untuk memulai menjalaninya. Hal ini karena disiplin ilmu yang saya pelajari saat kuliah tidak pernah berhubungan langsung dengan anak-anak difabel. Namun, karena lamaran menjadi guru di sekolah reguler tidak ada yang diterima, dan kebetulan seorang teman merekomendasikan untuk melamar menjadi guru di SLB Negeri Ungaran yang memang sedang mencari guru maka hal tersebut saya lakukan. 

Di sini lain, mewujudkan keinginan orangtua adalah satu bentuk bakti saya kepada orangtua saya. Perjalanan karir saya saya mulai dari sini. Cerita demi cerita datang, suka maupun duka menjadi guru ABK seakan mewarnai perjalanan hidup saya, hingga saat ini.

Guru SLB Harus Bagaimana?

Menjadi guru SLB bukanlah perkara mudah, selain harus mengajar, mendidik, membimbing anak-anak dengan berbagai macam ketunaan dan karakter yang berbeda-beda saya juga tidak memiliki sama sekali ilmu tentang anak-anak luar biasa. Karena disiplin ilmu yang saya pelajari saat kuliah adalah ilmu keguruan untuk anak-anak normal pada umumnya. Sehingga bisa dibayangkan betapa mumet dan stressnya saya ketika harus mengajar anak tunarungu, anak tuna grahita, anak tuna laras bahkan anak-anak autis.


Hari-hari saya lalui belum juga bertemu feelnya. Setelah dua minggu mengajar di SLB, saya sempat berniat untuk mengundurkan diri karena merasa tidak kuat mengajar. Saya merasa berat, saya merasa tidak sanggup, saya merasa kebingungan saat berada di dalam di kelas harus bagaimana, mau mengajar dengan metode apa dan harus bagaimana menghadapi anak-anak yang SLB tersebut.


Dengan kata lain, saya benar-benar mati gaya menghadapi anak-anak SLB utamanya saat mengajar anak tunarungu, di mana saya tidak bisa bahasa isyarat, tidak paham mereka ngomong dan mau apa, pokoknya waktu itu saya merasa ingin segera keluar dari kondisi tersbut. Dan jalan satu-satunya yang saya pikirkan adalah mengundurkan diri.


Saat lagi galau antara memilih mengundurkan diri atau tetap bertahan agar tidak membuat kecewa orang akhirnya saya berkonsultasi dengan guru senior di SLBN Ungaran, saya juga curhat dengan teman dan dosen-dosen saya saat kuliah. Ada seorang teman, guru senior yang sudah 25 tahun lebih mengajar SLB, saya berkeluh kesah bahwa saya ingin mengundurkan diri karena tidak kuat menghadapi anak-anak SLB. Saya takut saya tidak maksimal ketika saya bertahan di sana, saya juga takut berdosa dan apa yang saya lakukan malah tidak berkah lantaran saya benar-benar belum menemukan cara yang pas untuk mengajar siswa-siswa saya. 

Beliau akhirnya memberikan nasehat-nasehat dan bercerita pengalaman beliau yang sudah lama mengajar di SLB. Intinya beliau berharap agar saya tetap bertahan dan tidak merasa terbebani saat mengajar di kelas karena mendidik anak SLB tidak seperti mendidik anak-anak normal di sekolah umum. Beliau menyarankan supaya saya mengajar sambil bermain, bernyayi dan bercanda agar anak-anak suka dan senang mengikuti pelajaran. Saya juga dinasihati agar mulai hari itu belajar ikhlas. Karena bila sudah ikhlas, insya Allah rasa syukur juga akan senantiasa mengikutinya.

Sejalan dengan guru senior yang saya curhati, salah satu dosen IAIN yang saya mintai pendapat juga sama. Beliau berharap saya bertahan untuk menjadi guru SLB karena tidak semua orang mau dan mampu menjadi guru anak berkebutuhan khusus. Bahkan salah satu dosen saya memberikan nasehat bijak, bahwa menjadi guru SLB merupakan ladang ibadah yang tidak setiap orang bisa melakukannya. Oleh sebab itulah bertahan dan diniati ibadah supaya berkah adalah jawaban yang saya terima dari dosen favorit saya. Saya tarik nafas panjang kemudian hela, memutuskan untuk tetap bertahan mengajar di SLB Negeri Ungaran dengan berniat dalam hati, karena Allah Lillahi Ta’alaa.

Berbagai kejadian lucu dan menjengkelkan sering kali terjadi saat saya mengajar. Salah satu ulah siswa yang membuat saya jengkel adalah saat ada siswa pipis di belakang saya dengan sengaja dan mengenai celana saya. Saya pernah dilempari sepatu, diludahi bahkan dipukuli oleh siswa. Namun, meskipun jengkel saya juga tidak memarahi mereka, saya pikir percuma juga marah sama mereka. Ya, kan?

Guru SLB Butuh Hiburan

Hingga saat ini, sudah 10 tahun lebih saya mengabdikan diri untuk mendidik anak-anak luar biasa ini. tidak memugkiri juga, rasa bosan dan capek terkadang muncul saat sedang mengajar. Saya rasa saya butuh hiburan agar kondiri hati kembali baik lagi.


Mendengarkan musik, membaca berita, nonton youtube, dan main game adalah bentuk me-time saya. Lagu-lagunya Via Vallen menjadi top play list di HP saya. Sembari mendengarkan suara Via Vallen, biasanya saya sambil ngegame Zuma dan juga ular tangga. Kedua permainan itu menjadi penghilang rasa capek dan bosan setelah mengajar.


Ngomong-ngomong soal game, sejujurnya saya ingin memiliki sebuah smartphone gaming. Apalagi setelah saya datang ke Asus Blogger Ghatering Semarang pertengahan Oktober 2018 lalu. Asus memperkenalkan salah satu produk barunya yang memang dikhususkan untuk gaming. Smartphone keluaran Asus tersebut bernama Asus ZenFone Max Pro M1. Yang menjadi keunggulan produk tersebut dibanding yang lain adalah ZenFone Max Pro M1 ini mengusung tema “Limitless Gaming”.

Kenapa harus memilih Asus ZenFone Max Pro M1 untuk bermain game?

Ada beberapa alasan kenapa saya ingin memiliki ZenFone Max Pro M1. Pertama, produk terbaru ASUS ini memiliki CPU-GPU yang sangat berkualitas sehingga membuat permainan game menjadi lebih optimal. Kedua, baterai yang tahan lama yaitu memilih kapasitas daya 5000mAh. Salah satu alasan para gamer ingin memiliki smartphone untuk gaming adalah daya baterai yang besar, sehingga tidak cepat lowbatt. Yakinlah kita akan bahagia bila kita bisa bermain game tanpa harus khawatir kehabisan baterai, dan hal itu bisa kita rasakan saat kita menggunakan ZenFone Max Pro M1.


Ketiga, ZenFone Max Pro M1 produksi terbaru ASUS ini tersedia dalam 3 variasi, yakni dengan kapasitas 3GB, 4GB dan 6GB. Untuk hal ini, tentu harus menyesuaikan dengan keinginan masing-masing pengguna. Namun, secara umum baik yang 3GB, 4GB maupun 6GB memiliki kualitas yang sama baiknya. Seandainya disuruh memilih, tentu saya akan memilih dengan kapasitas RAM dan ROM paling besar agar bisa diisi dengan game yang banyak, hehehe.

Bermain game memang menjadi salah satu sarana saya untuk mengisi waktu kosong dan saat sedang suntuk dan bosan. Apalagi mengajar di SLB menghadapi anak-anak dengan berbagai karakter yang berbeda-beda tentu membuat saya harus bisa mengontrol diri agar tetap bisa mendidik mereka dengan sebaik-baiknya. Agar aktifitas saya tidak membosankan, boleh dong sesekali bermain game agar hidup lebih variatif. Dan saat ini sejujurnya saya ingin memiliki Asus ZenFone Max Pro M1 produksi terbaru ASUS agar saya bisa bermain game untuk me-time saya setelah pulang ngajar anak-anak SLB. 

Alhamdulillah, kini saya sudah tahu solusinya, Asus Zenfone Max Pro M1 dapat merubah rasa bosan menjadi rasa bahagia. Tidak ada alasan untuk lagi untuk setengah hati mengajar anak anak yang tak berdosa itu. Saya semangat menjadi Guru SLB dan berdedikasi pada dunia pendidikan di Indonesia. Jika banyak orang merasa enggan mengajar anak-anak berkebutuhan khusus, lalu siapa kalau bukan kita?

Mengabdi Untuk Negeri


Tak terasa tinggal sebulan lagi tahun pelajaran 2015/2016 akan segera berakhir. Itu artinya pada bulan Juli atau setelah hari raya Idul Fitri 1437 H, akan memasuki tahun ajaran baru 2016/2017. Bahkan tak terasa pula sudah 8 tahun ini saya mengabdikan diri sebagai salah satu pendidik di negeri tercinta ini. Bahkan yang tempat dimana sekarang saya mengabdikan diri merupakan lembaga pendidikan yang selama ini masih dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat Indonesia. Lembaga pendidikan tersebut adalah Sekolah Luar Biasa (SLB).

Cerita dari Porseni 2016

Sekitar dua bulan yang lalu tepatnya pada pertengahan Maret 16 dan 18 Maret di Kabupaten Semarang diselenggarakan Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) untuk SLB. Tanggal 16 Maret untuk jenjang SMPLB dan tanggal 16 Maret untuk jenjang SDLB.Kegiatan yang dilakukan hampir setiap tahun tersebut selalu disambut dengan suka cita oleh semua SLB di Kabupaten Semarang, lebih-lebih para guru dan siswa semua merasa senang menyambut kegiatan itu.

Bahagia Bila Lihat Senyumnya



Memiliki anak yang sehat tentu membuat hati setiap orang tua menjadi bahagia, begitu juga dengan saya dan istri yang boleh dibilang sebagai orang tua muda. Memiliki anak usia tiga tahun yang sedang lucu-lucunya, apalagi dia sudah mulai belajar dan bermain di PAUD tentu semakin membuat hati saya sebagai orang tua kian bangga. Namun, kebahagian itu berubah ketika si kecil sedang sakit karena senyum si kecil tidak bisa setiap hari. Apalagi jika sampai si kecil di opname di rumah sakit, rasanya hati ini menjadi tidak karuan.

Tantangan dan Harapan di Tahun Baru

Waktu aku posting kata-kata di DP BBM tentang  aku yang mulai tahun baru 2016 memiliki bos baru ada beberapa teman yang langsung coment dan tanya sekaligus kasih ucapan selamat. Ada yang tanya "wuah pindah kerja ya?" jadi apa sekarang?, ada juga yang kasih selamat "selamat ya memasuki dunia baru, gajinya tambah gede donk..? pertanyaan dan ucapan dari teman tersebut aku tanggapi dengan biasa-biasa saja, karena memang perubahan yang terjadi hal yang biasa tidak terlalu wuah..yang penting aku tetap bersyukur.

3 Hari Menjadi Ibu

Tugas menjadi orang tua memang sangat berat, apalagi jika orang tua yang hanya sendiri bapak saja atau ibu saja yang menjaga anak tentu akan kerepotan. Begitu juga dengan anak, kedua orang tua adalah sosok yang bisa menjaga, melindungi serta menyayangi mereka. Sehingga sangat wajar jika seorang anak akan merasa sangat kehilangan ketika ditinggal pergi oleh orang tuanya meskipun tak lama.

Salah Kostum

Bagaimana perasaan kamu jika kamu salah dalam memakai baju/busana/kostum? apalagi jika sebelumnya kamu sudah diberitahu bahwa baju yang harus dipakai adalah baju seragam kebesaran lembaga dimana kamu bekerja. Malu, bangga, atau biasa aja? Nah hal itu terjadi padaku hari ini, aku yang saat ini mengabdikan diri sebagai salah satu guru honorer di SLB Negeri Ungaran Kabupaten Semarang salah memakai seragam.

Pingin Romantis, Malah Meringis

Setiap orang tentu ingin merasakan kebahagiaan meskipun itu dilakukan dengan cara yang sederhana, salah satunya adalah kebahagiaan karena untuk menyenangkan keluarga tercinta. Yaa, sebisa mungkin aku berusaha untuk bisa membuat keluarga kecilku senang dan bahagia meskipun hingga saat ini aku merasa belum sepenuhnya bisa membahagiakan istri dan anakku. Meskipun demikian, aku selalu berusaha untuk mewujudkan kebahagiaan tersebut dengan sederhana.

Ulang Tahun, Kenapa?

Perayaan ulang tahun bagi seseorang saat ini sudah menjadi tradisi, tidak hanya terjadi pada masyarakat kota tetapi sudah menjalar hingga ke pelosok desa, baik itu orang tua, kaum muda hingga anak-anak sudah sangat mafhum dengan adanya hari ulang tahun. Ulang tahun sendiri pada dasarnya adalah peringatan atas hari atau lebih tepatnya tanggal dimana seseorang dilahirkan, dengan tujuan sederhana adalah untuk mengingatkan kembali kali pertama seseorang lahir ke dunia ini.

Bahagia Itu Sederhana

Apa sih definisi bahagia menurut kalian semua? tentu saja setiap orang akan memberikan definisi bahagia yang berbeda-beda sesuai dengan kemauan mereka, sesuai dengan apa yang mereka anggap benar, karena memang bahagia itu bersifat relatif tinggal siapa yang mendefinisikan. 

Belajar Berdagang

Salah satu profesi yang cepat membuat seseorang menjadi kaya adalah berdagang atau berjualan, berdagang apa saja yang terpenting selalu memegang prinsip halal. Halal barang yang dijual, juga halal cara menjualnya. Dalam ajaran Islam pun salah satu profesi yang sangat dianjurkan adalah berdagang sebagaimana yang telah dijalankan oleh Rasulullah SAW semasa hidupnya, terutama saat masih berada di Mekkah ketika beliau masih muda.

Bekal Sekolah

Siapa bilang bekal sekolah hanya dibawa oleh para siswa saja, karena bekal sekolah juga bisa dibawa oleh bapak/ibu guru. Begitu juga dengan saya, mulai tahun ajaran baru 2015-2016 ini saya mulai membiasakan diri membawa bekal ke sekolah. Bekal tersebut bukan bekal ilmu maupun bekal rencana pembelajaran karena hal tersebut otomatis harus dibawa terus, tetapi bekal yang saya maksud di sini adalah bekal berupa makanan maupun snack.

Memupuk Semangat

10 Agustus 2015, disela-sela waktu mengajar anak-anak berkebutuhan khusus jurusan tunarungu wicara kelas VII aku paksakan diri untuk membuka laptop. Kupaksa diri untuk mengucapkan niat dalam hati untuk kembali memulai melakukan aktifitas yang sesungguhnya sudah menjadi hoby yaitu menulis. Terasa sekali berat yang aku rasakan, kembali kupaksa berpikir kira-kira mau nulis apa di blog yang telah lama aku tinggal, telah lama tidak aku buka dan telah lama aku lupakan.

Menulis Itu Mudah Tapi Susah

Banyak penulis terkenal yang mengatakan bahwa menulis itu mudah, iya mudah sekali bahkan siapapun bisa menulis. Itu tentu saja pengertian sederhana dimana menulis memang sudah menjadi kebutuhan orang hidup, lebih-lebih menulis sms di HP, ya kan? namun, menulis dengan orientasi agar bisa dibaca oleh khalayak umum tentu membutuhkan keahlian agar tulisan yang dihasilkan bisa berkualitas dan tidak dianggap main-main atau dianggap sampah oleh para pembacanya. Dalam hal inilah pengertian menulis akan mengalami pergeseran makna.

Busana Syar'i? Beli Saja di Griya Lahfy

Pepatah Jawa mengatakan bahwa Ajining diri ono ing lathi, ajining raga ono ing busana (Kemuliaan diri terletak pada ucapan, kemuliaan raga terletak pada busana). Artinya bahwa harga diri seseorang sangat ditentukan bagaimana ia bertutur kata serta bagaimana dia menggunakan pakaian dalam kesehariannya. Lalu, dimana yang lebih utama, mendahulukan perkataan atau busana yang digunakan. Menurut saya pribadi, kedua-duanya sama-sama penting.

Nasi Goreng Bakso

Jauh dari istri dan anak memang sungguh membuat hidup ini terasa ada yang kurang, biasanya tiap hari bisa bermain dan bercanda dengan mereka, akan tetapi saat berjauhan paling yang hanya bisa dilakukan adalah telpon dan smsan aja. Heeem, pinginnya sih selalu bersama, tapi gimana lagi wong saat ini mereka tengah berlibur di Pekalongan dan aku sendiri di Semarang, sehingga rasa kangen ini selalu membuncahh hehehe.

Mengajar Ngaji

Terasa ada yang kembali dalam diri ini, sebuah pengalaman sekaligus kenangan yang sudah lama, sudah sekitar 10 tahun yang lalu akhirnya kini kembali lagi. Sudah dua hari ini aku, beserta istri dan anakku resmi pindah kontrakan, disamping memang merasa kurang nyaman (ada sebab) di rumah kontrakan tersebut, waktu ngontrak memang tinggal 1 bulan lagi, dari pada menuruti ketidaknyamanan tersebut akhirnya kami resmi pindah.