Indonesia Mencari Bakat 3

Entah sejak mulai kapan, setiap akhir pekan terutama mulai sore aku meluangkan waktuku untuk menemani istri dan juga anakku tercinta dirumah. Karena pada waktu malam minggu ada salah satu acara yang paling dinanti oleh istri, yaitu Indonesia Mencari Bakat (IMB). Sejak pertama kali dilangsungkan pada tahun 2010 yang lalu, memang istri sudah menyukai program pencarian bakat-bakat unik yang diadakan oleh stasiun televisi Trans TV tersebut.


Indonesia Mencari Bakat (IMB) yang tayang pada 2013 ini merupakan edisi yang ketiga. Sebelumnya IMB telah dilaksanakan dan telah menghadirkan juara-juara. Pada IMB edisi 1 telah lahir juara yaitu Klantink. Mereka merupakan salah satu kelompok musik jalanan (pengamen) di Surabaya, yang memiliki keunikan tersendiri. Dan saat mengikuti IMB dengan segala kreatifitasnya dalam bermusik akhirnya berhasil menjadi juara pada IMB edisi 1 dengan mengalahkan saingannya yang juga penyayi  seriosa (Putri Ayu dari Medan). 

Saat terpilih menjadi juara, saya pribadi mengakui memang seharusnya Klantink menjadi juara, karena memang memiliki bakat serta keunikan dalam bermusik yang tidak dimiliki oleh kelompok musik lainnya di tanah air. Sebagai runner up, Putri Ayu juga memiliki bakat yang luar biasa dibidang tarik suara yang tidak banyak dipilih oleh gadis sebagaimana umumnya, yaitu menyanyi seriosa. Klantink maupun Putri Ayu sama-sama menekuni bidang musik dengan jenis/genre yang berbeda.

Pada pelaksanaan IMB episode pertama ini, terus terang aku kurang begitu mengikuti. Apalagi pelaksanaan IMB edisi ke 2 yang melahirkan juara   yaitu Uma Tobing (penyanyi) dan runner up di pegang oleh Ale Soul (penari Hip Hop) aku sama sekali tidak mengikutinya. Disamping kesibukanku, aku merasa IMB edisi ke 2 kurang menarik. Sehingga aku kurang begitu mengetahui siapa-siapa saja yang pernah beradu bakat di perhelatan tersebut.
Sandrina

Namun, pada pelaksanaan IMB edisi ke 3 ini, apalagi memasuki 5 besar, bisa dikatakan aku selalu mengikuti perkembangannya. Penyebabnya salah satunya memang karena sekalian menemani istri yang sangat suka program ini. Namun disisi lain yang membuat aku suka program ini adalah karena salah satu kontestannya adalah seorang penari tradisonal yang memiliki bakat yang luar biasa meskipun ia masih kecil baru kelas 5 SD. Namun bakatnya dalam menari tarian tradisional yang ada di Indonesia sangat luar biasa, meskipun berasal dari tanah Sunda, namun ia begitu piawai dalam menari tarian dari daerah lain.

Dia adalah Sandrina Azzahra, gadis kecil yang pemalu, murah senyum serta sangat luwes dalam menari berbagai jenis tarian tardisional, bahkan ketika ia menari modern pun ia sangat luar biasa. Namun sayang, dalam minggu ini ia harus berjuang bersama Dwiki Ardhy (penari modern) karena sama-sama berada dalam kursi tantangan dan harus siap untuk keluar panggung IMB. Dalam hal ini, saya pribadi sangat menyayangkan jika pada akhirnya Sandrina harus keluar dari IMB, karena menurut pandangan saya dialah yang seharusnya menjadi juara IMB musim ini.

Alasannya adalah, karena Sandrina memiliki bakat yang luar biasa dalam hal menari tradisional. Bukan hanya terletak pada kepiwaiannya dalam menari, namun ada hal lain yang lebih urgen yaitu secara langsung dia merupakan generasi muda yang mau menjaga tradisi dan budaya bangsa ini yaitu  menjaga budaya tari agar senantiasa lestari.Masyarakat Indonesia seharusnya juga lebih bisa membuka mata hati, bahwa apa yang dilakaukan oleh Sandrina merupakan upaya nyata mempertahankan bduaya bangsa.
Sandrina

Bukan tidak menghargai potensi peserta IMB 3 lainnya, namun dalam sudut pandang pribadi Josua (penyayi), Dwiki (Penari modern) merupakan  jenis bakat yang saat ini memang mudah sekali ditemui. Apalagi pencarian bakat menyanyi, hampir di seluruh stasiun TV indonesia saat ini menyelanggarakannya. Jika pun penyanyi menang dalam kompetisi IMB 3 merupakan hal yang sangat wajar dan tidak istimewa, apalagi sebelumnya pemenangnya juga penyayi. Dalam hal inilah ketidaksetujuanku, seharusnya para penyayi tersebut menyayikan lagu-lagu indonesia bukan lagu barat, dalam program seperti itu harus lebih menonjolkan kaya anak bangsa bukan produk luar. Sedangkan Vina sebagai pelukis pasir memang luar biasa, namun bagi saya pribadi jika Vina masih seusia Sandrina, maka disitulah yang menjadi luar biasa.

Dari semua itu, ini hanyalah penilaian pribadi dari sudut pandang saya sebagai seorang yang mencintai budaya bangsa terutama budaya tradisional. Semoga meskipun dalam kenyataannya Sandrina akan keluar dari program IMB dan tidak menjadi juara, namun dia telah membuktikan diri sebagai generasi yang mau dan mampu menjaga budaya bangsa dengan sangat baik yaitu lewat melestarikan tari. 

Post a Comment