Macet Semarang-Pekalongan PP

Hari ini benar-benar terasa melelahkan karena perjalanan bolak-balik Semarang-Pekalongan-Semarang. Sekitar 5 jam perjalanan yang aku tempuh untuk menakklukkan jalan-jalan berlubang dan bergelombang di jalan pantura. Berangkat dari Ngaliyan Semarang sekitar jam 09.00 WIB dan sampai kota Pekalongan, tepatnya di Universitas Pekalongan (UNIKAL) jam 11.00 WIB. Dua jam perjalanan yang cukup melelahkan untuk saat ini, karena kondisi kesehatan yang kurang fit.

Yang menyebalkan tentu saja sepanjang perjalanan jalan-jalan yang kulalui tak semulus dulu, karena sepanjang musim penghujan hingga saat ini, jalur pantura benar-benar sudah berubah menjadi bergelombang dan banyak sekali lubang-lubang yang kalau tidak hati-hati maka bisa menyebabkan kecelakaan. Parahnya lagi banyak sekali proyek perbaikan/betonisasi jalan yang menyebabkan perjalanan semakin tidak menyenangkan karena terjebak macet.
Ilustrasi

Jalan yang sedang diperbaiki yang menyebabkan kemacetan adalah jalan keluar kota Kendal, ada proyek betonisasi yang menyebabkan antrean panjang, terpaksa deh akhirnya pilih jalur alternatif. Setelah itu ada lagi proyek perbaikan jalan di daerah Cepiring, tepatnya sehabis pasar Cepiring ada proyek betonisasi yang menyebabkan kemacetan panjang. Setelah itu ada lagi proyek betonisasi di ujung jalur arteri Weleri yang juga menyebabkan macet meskipun tidak parah.

Yang paling parah tentu saja kemacetan yang terjadi mulai masuk kota Pekalongan, bahkan sebelum itu masih sehabis alun-alun kota Batang antrian kendaraan berat dan sejumlah mobil pribadi ditambah motor yang jumlahnya ratusan menjadikan kemacetan tak terhindarkan lagi. Penyebabnya tak lain karena ada proyek perbaikan jembatan di kota Pekalongan tepatnya setelah pasar batik Setono. Kemacetan yang kira-kira hampir 1,5 Km tersebut benar-benar terasa menyebalkan karena disamping macet juga panas cuacanya.
Meskipun demikian, ketika pulang kemacetan tidak terjadi, melainkan tantangan terberatnya adalah mengantuk. Makanya ketika sampai di Gringsing karena sudah waktunya salat Duhur akhirnya aku berhenti di masjid Grinsing untuk salat duhur dan melepas lelah. Setelah aku merasa cukup fit aku kembali melanjutkan perjalanan pulang ke Semarang dan sampai di rumah tepat jam 14.00 WIB. Hemmmm benar-benar capek rasanya perjalanan bolak-balik Semarang-Pekalongan-Semarang. Tapi tetap saja sensasinya luar biasa...

Saran: Bagi pengguna jalan pantura, terutama yang bermotor supaya hati-hati, karena banyak sekali gelombang dan lubang-lubang di jalan...
 

Post a Comment