Keberhasilan
proses pendidikan salah satunya ditentukan oleh berhasilnya proses pembelajaran
yang dilakukan di kelas. Dalam hal ini tentu saja peran seorang guru menjadi
sangat vital karena guru merupakan pemegang kendali proses pembelajaran di
dalam kelas. Guru diharapkan mempunyai kemampuan dalam membangun interaksi
dengan siswa saat mereka belajar, karena hal itu merupakan salah satu indikator
keberhasilan proses pembelajaran.
Harus kita akui
bahwa salah satu penyebab gagalnya pendidikan yang terjadi di negara ini tak
lain karena kegagalan proses pembelajaran di sekolah khususnya di dalam kelas.
Selama ini guru hanya merasa bertugas dan bertanggung jawab sebagai penyampai
materi saja, setelah menyampaikan materi mereka merasa tugasnya sudah selesai.
Para guru kurang memperhatikan bagaimana seharusnya menjadikan kegiatan pembelajaran
menjadi menyenangkan tetapi tetap dalam koridor yang serius.
Proses
pembelajaran di kelas seharusnya tidak hanya diisi dengan kegiatan transfer
ilmu semata, tetapi kelas harus dijadikan sebagai sarana untuk memberikan
bimbingan, pengarahan, pembinaan, penguatan mental serta pelatihan bagi para
peserta didik. Hal tersebut sangat penting dilakukan mengingat selama ini
proses pembelajaran hanya diisi dengan kegiatan mengisi kekosongan otak siswa
dengan berbagai mata pelajaran sedangkan penguatan mental, jiwa serta
pembentukan kepribadian siswa justru terabaikan.
Oleh sebab
itulah kemampuan guru dalam membangun manajemen kelas yang baik menjadi faktor
kunci keberhasilan sebuah proses pembelajaran. Tanpa manajemen kelas yang baik,
suasana pembelajaran tentu akan menjadi pasif dimana peserta didik hanya
berfungsi sebagai pendengar setia bagi gurunya. Proses pembelajaran inilah yang
kemudian dikritik dan dianggap oleh Paulo Friere sebagai pendidikan gaya bank (banking concept education) yang
menjadikan guru sebagai pihak paling tahu sementara siswa dianggap botol
kosong.
Secara umum
tujuan manajemen kelas adalah untuk menciptakan suasana pembelajaran di kelas
agar menjadi tempat yang nyaman untuk kegiatan belajar-mengajar. Dengan kelas
yang nyaman dan kondusif diharapkan proses pembelajaran akan berjalan dengan
baik, efektif dan menyenangkan. Harapannya peserta didik dapat mengeluarkan seluruh
potensi, bakat serta kemampuannya secara
maksimal. Sehingga tujuan pendidikan bisa tercapai sesuai harapan.
Untuk
menciptakan suasana kelas yang nyaman dan kondusif, maka seorang guru harus
memahami prinsip dasar manajemen kelas. Menurut Salman Rusydie (2011) prinsip
dasar yang harus dimiliki oleh seoarang guru dalam mengelola kelas antara lain
Guru harus hangat dan antusias, guru harus mampu memberikan tantangan, guru
harus bersikap luwes, guru harus bisa memberi penekanan pada hal positif serta
guru harus bisa menanamkan kedisiplinan diri.
Kelima hal
tersebut merupakan prinsip dasar yang harus dikuasai oleh seorang guru agar
dapat mengelola kelas dengan baik. Oleh sebab itulah untuk bisa merealisasikan
prinsip-prinsip dasar tersebut seoarang guru harus memenuhi syarat sebagai
profesional, memiliki kepribadian baik, luwes serta dapat menjadi eksekutor yang
baik. Jika syarat tersebut bisa dipenuhi oleh seoarang guru, maka proses
pembelajaran di kelas tentu akan berjalan sesuai dengan harapan.
Post a Comment