Sekolah Gratis Memang Ada

Sekolah gratis, mana ada...??? pertanyaan tersebut tentu sering terdengar di masyarakat. Sekolah gratis memang sangat sulit ditemukan saat ini. Meskipun sudah ada Biaya Operasional Sekolah (BOS) mulai dari jenjang SD-SMA akan tetapi kita masih sangat sulit untuk menemukan sekolah yang benar-benar gratis apalagi gratis untuk anak yang kurang mampu. Banyak sudha terdapat sekolah yang mengatakan bahwa gratis, akan tetapi kenyataannya masih ada tarikan untuk buku lah, seragam atau uang yang lain-lain yang nominalnya terkadang lebih tinggi dari SPP.


Tapi diantara banyak sekolah, memang ada sekolah yang benar-benar menggratiskan para siswanya dari semua beban baik itu SPP, uang gedung, uang seragam, buku dan lain sebagainya. Hal tersebut aku ketahui saat membaca surat kabar Suara Merdeka yang memberitakan tentang sebuah sekolah swasta di daerah Kabupaten Purbalingga yang benar-benar menggratiskan siswanya dari segala macam bentuk pungutan. Dan hal tersebut ternyata sudah berjalan selama 5 tahun. Luarrr biasa..

Sekolah tersebut adalah MTs Muhammadiyah 01 Purbalingga, sekolah tersebut menggratiskan seluruh siswanya yang berjumlah kurang lebih 512 siswa. Bahkan tak tanggung-tanggung sekolah ini juga memberikan berbagai seragam sekolah mulai dari seragam osis, batik, olah raga, kerudung, mukena hingga sepatu dan buku semua digratiskan oleh pihak sekolah. Hal tersebut tentu menunjukkan bahwa sekolah tersebut benar-benar memiliki niat untuk membantu siswanya.

Lalu dari mana dana untuk menggratiskan kegiatan belajar-mengajar di sekolah tersebut, ternyata sekolah tersebut memiliki cara yang boleh dikatakan sangat baik. Disamping mempergunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan juga dana Bantuan Siswa Msikin (BSM) sekolah setiap hari Jum;at mengajak siswa untuk berinfak dan kotak infak disediakan perkelas. Para siswa boleh mengisi kotak infak dengan uang berapapun, bahkan tidak mengisi juga tidak apa-apa. Dari kotak infak inilah yang setiap bulan kurang lebih 1,2 juta terkumpul. Belum lagi ditambah dengan uang iuran pemotongan gaji para guru dan karyawan yang berjumlah 26 orang yang tiap bulan bisa terkumpul sebesar 2,6 juta.

Uang tersebut murni  digunakan untuk berbagai macam keperluan siswa, misalnya ada seragam siswa yang sudah kekecila atau sudah kusam maka dan tersebut digunakan untuk membelikan baju siswa tersebut. Selain itu dana tersebut juga digunakan untuk keperluan yang lain. Sehingga bisa dikatakan bahwa uang infaq dari siswa akan kembali digunakan untuk siswa. Dalam hal ini secara tidak langsung sekolah mengajarkan kepada siswa untuk beramal sekaligus menabung untuk keperluan mereka sendiri.

Konsep inilah yang pada akhirnya menjadikan sekolah tersebut benar-benar bisa menjalankan roda pembelajaran dengan menggratiskan semua biaya bagi siswa-siswinya.Semoga apa yang dilakukan oleh MTs Muhammadiyah 01 Purbalingga dapat dijadikan teladan bagi sekolah lainnya di seluruh tanah air...

Post a Comment