Belajar Dari Semut

Meskipun malam nuzul Qur'an telah usai, akan tetapi dalam rangka menyemarakkan peringatan Nuzulul Qur'an maka tiada salahnya jika kita sennatiasa mengambil hikmah dari saat pertama turunnya wahyu kepada nabi Muhammad SAW. Karena bagaimanapun juga malam tersebut merupakan salah satu malam penting dimana Nabi Muhammad secara resmi diangkat menjadi Rasul. Dan malam itu pula merupakan tonggak sejarah lahirnya agama Islam.


Kemarin malam, di masjid Al Ikhlas diselenggarakan peringatan malam nuzulul Qur'an dengan menghadirkan penceramah guru besar tasawuf IAIN Walisongo Semarang yaitu, Prof. Dr. K.H.M Amin Syukur, MA. Dalam pengajia malam kemarin, sang profesor mengambil tema "al Qur'an sebagai pegangan hiduo umat Islam" beliau salah satunya menjelaskan bahwa kalau kita mau selamat dunia dan akhirat maka kita harus mau menjalankan apa yang ada dalam al Qur'an.

Bagaimanapun juga di dalam al Qur'an telah dijelaskan secara lengkap apa-apa yang harus dikerjakan oleh umat Islam dan manusia pada umumnya dan apa-apa yang harus dijauhi oleh umat Islam. Dengan senantiasa menjadikan al Qur'an sebagai pegangan hidup insyaallah kita akan selamat dan tentram hidup kita. Bukan hanya itu saja, sesungguhnya al Qur'an merupakan referensi dalam segala hal, mulai dalam masalah pendidikan, ekonomi, politik, hukum, pertahanan, lebih-lebih masalah sosial, dan ibadah semua lengkap dijelaskan disana.

Selain menjelaskan isi yang terkandung dalam al Qur'an, pak Amin juga menjelaskan bahwa salah satu perintah al Qur'an kepada manusia khususnya umat Islam adalah saling kerjasama. Karena kerjasama akan meringankan beban manusia, dan kerjasama juga menjadikan segala sesuatunya menjadi sangat mudah dan ringan untuk dikerjakan. Kerjasama juga merupakan salah satu anjuran agama, karena melalui hal ini pula banyak yang bisa dipetik.

Prof. Amin juga memberikan gambaran kerjasama yang dilakukan oleh hewan kecil, yaitu semut. Kita harus belajar dari semut dalam masalah kerjasama, begitu urainya. Kenapa harus semut, karena semut merupakan salah satu kelompok hewan yang memiliki prinsip hidup kerjasama dan rukun. Salah satu bentuk filosofi dan makna simbolik yang dilakukan oleh semuat adalah, suka bergerombol artinya suka hidup bersama-sama dengan yang lain, bertemu dengan semut yang lain selalu bersalaman (analogi), serta kalau dapat makanan pasti akan digotong secara bersama-sama.

Hal itulah yang menjadi salah satu nilai lebih dari seekor semut, mereka bisa bekerjasama satu dengan yang lain tanpa ada yang bermalas-malasan, mereka juga melakukan tugasnya masing-masing dengan penuh keikhlasan. Manusia harus bisa meneladani apa yang dilakukan oleh semut, seperti dalam hal kerjasama, gotong-royong dan hidup secara bersama-sama. Hal itulah yang seharusnya bisa dilakukan oleh manusia, masak kalah sama semut..

Semoga pelajaran ini bermanfaat bagi kita semua, amien.
 

Post a Comment