Pingin Romantis, Malah Meringis

Setiap orang tentu ingin merasakan kebahagiaan meskipun itu dilakukan dengan cara yang sederhana, salah satunya adalah kebahagiaan karena untuk menyenangkan keluarga tercinta. Yaa, sebisa mungkin aku berusaha untuk bisa membuat keluarga kecilku senang dan bahagia meskipun hingga saat ini aku merasa belum sepenuhnya bisa membahagiakan istri dan anakku. Meskipun demikian, aku selalu berusaha untuk mewujudkan kebahagiaan tersebut dengan sederhana.

Seperti biasa dalam seminggu aku hanya bisa bertemu keluarga pada akhir pekan, hal itu dikarenakan karena pekerjaan yang jauh dari keluarga. Aku kerja di Semarang sementara istri dan anak di Pekalongan. Oleh sebab itulah waktu yang kuurang lebih dua hari saja Sabtu-Minggu aku berusaha membuat keluarga senang salah satunya adalah mengajak jalan-jalan mereka ke pusat kota Kabupaten Pekalongan tepatnya di Alun-alun Kajen. Niatnya sederhana ingin mengajak keduanya naik sepeda lampu yang mangkal setiap malam utamanya malam minggu.

Karena memang sudah niat sejak lama, maka Sabtu kemarin 12 September 2015 sekitar jam 5 sore kami bertiga berangkat dari rumah Kesesi ke alun-alun Kajen yang berjarak kurang lebih 8 km, sebelum sampai kami sempatkan untuk makan sore dulu karena istri lapar karena siang belum makan. Akhirnya kami mampir di warung pinggir jalan "sego megono". Setelah makan kami langsung cabut ke Alun-alun Kajen menuju masjid Al Muhtarom untuk melaksanakan salat magrib terlebih dahulu. Setelah salat kami langsung menuju ke tempat mangkal sepeda lampu di selatan alun-alun Kajen atau di depannya rumah dinas Bupati Pekalongan.
 
Menjadi pengemudi yang baik hehehe
Setelah memilih mana yang cocok akhirnya kami memilih sepeda lampu yang berbentuk seperti becak dengan pedal sebanyak 4 buah depan dua belakang dua dengan harga Rp. 15.000 satu kali putaran alun-alun Kajen Pekalongan. Aku di depan sekaligus menyetir sementara istri dan Noofa duduk di jok belakang. Awalnya sih semangat banget bahkan ketika istri minta supaya ditemani pemandu, aku tidak mau karena pinginnya bertiga aja supaya lebih romantis gitu heheheh. Setelah diberi penjelasan oleh yang punya, maka mulailah kami bertiga berangkat aku mulai menggenjot sepeda dibantu istri dari belakang baru tiga genjotan aku sudah mulai merasa berat, ditambah stirnya juga berat maklum belum pernah menyetir mobil jadi jalannya sepeda lampu masih sempoyongan hehehehe

Belum genap 100 m jalan aku sudah merasa kelelahan disamping karena berat menggenjot jalannya memang agak menanjak, akhirnya aku gak kuat dan sempat mundur ke belakang untung aja aku cepat-cepat reemmm poollll akhirnya tidak jadi nabrak warung PKL di pinggir alun-alun Kajen. keringat pun bercucuran, bahkan aku sempat mau muntah karena disamping kekenyangan juga kecapekan. Setelah berhenti istirahat sebentar kami lanjutkan jalan lagi kali ini agak santai karena jalan datar di depan Bank Jateng Cabang Pekalongan dan Polres Pekalongan jalannya datar dan rata. Kemudian belok di depan kantor Bupati Pekalongan sepeda lampu yang kami naiki melaju kencang tanpa di genjot karena jalannya agak menurun.

Sesampainya di depan masjid Al Muhtarom Kajen kami berhenti dan sempatkan berfoto-foto sebagai kenang-kenangan naik sepeda lampu. Setelah berfoto-foto kami genjot lagi kali ini aku, istri dan Noofa naik di jok depan semua sambil genjot istri bilang ternyata lebih ringan jika di depan semua, hehehehe sampai di tempat semula kami bayar dan istirahat sejenak karena saya benar-benar capek dan keringat bercucuran kayak orang mencangkul sawah hehehehe...
 
Noofa merasa senang naik sepeda/becak lampu
Setelah membayar kami mau pulang, tapi ternyata kami kehilangan kunci motor, akhirnya aku minta bantuan bapak yang punya sepeda lampu untuk membantu mencarikannya. Dengan ikut orang yang menyewa sepeda lampu aku menyusuri kembali jalan yang kami lalui, alhamdulilah kunci motor ternyata jatuh di depan Polres Pekalongan. Setelah berputar dan kembali ke tempat semula, kami bertiga akhirnya pulang. Aku sendiri merasa senang karena sudah bisa menepati janji kepada istri da anak tercinta. Moment romantis yang aku harapkan justru malah membuat aku meringis karena kecapekan, meskipun demikian melihat keceriaan Noofa semua berubah menjadi bahagia...alhamdulilah.

6 komentar

alhamdulillah ya pak ketemu

Reply

makasih yaa sayaang... besok malam minggu lagi yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Reply

Wehh, ngayuh pedal becak wisata (hias) getuu lumayan juga berasanya lho? utk jalan 1 KM, butu berhenti beberapa kali *merasa tua*

Reply

iya mas, bersyukur lah pokoke

Reply

maem megonone mau, tapi ngayuh becak hias kayake mikir2 lagi dehhh

Reply

bukan berasa lagi mbak, tapi benar-benar capekkkk bingitsss tapi happy ending lah demi istri dan anak tercinta hehhehe

Reply

Post a Comment