Lebaran dan Baju Koko


Assalamu’alaikum, guys..

Sahabatku yang dirahmati Allah. Pintu masuk menuju bulan Ramadhan sudah terbuka lebar. Sebentar lagi kita semua sambut bulan penuh rahmat dengan suasana suka cita. Ramadhan bulan penuh ampunan, kita semua ummat muslim saling berlomba-lomba beribadah dan melakukan kebajikan.

Sebagaian muslim lain ingin melaksanakan Ibadah puasa di kampung halaman bersama keluarganya, sebagian muslim lain ada yang ingin melaksanakan ibadah puasa berbarengan dengan umroh di tanah suci Makkah. Semua itu baik, disesuaikan dengan kemampuan dan kemauan masing-masing.

Intinya sama, bahkan sebaiknya melakukan kebaikan bukan hanya di bulan Ramadhan saja, tetapi setiap hari, di bulan apa saja, kapan saja, di mana saja, dan dengan siapa saja.

Tujuan yang utama memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan adalah untuk mendapatkan kemenangan yang hakiki saat Idul Fitri tiba. Lebaran, menjadi hari yang ditunggu-tunggu juga. Kita semua akan merasakan kebahagiaan berkumpul dengan keluarga. Suasana haru bercampur bahagia karena bisa bersama-sama bersama keluarga.

Di Indonesia, sudah menjadi tradisi saat idul fitri berkumpul bersama keluarga, makan lontong opor, sambel kentang, dan aneka masakan lain yang membuat suasana kumpul-kumpul makin hangat. 

Selain itu, budaya baju baru saat lebaran juga sudah menjadi tradisi di sini. Meski tidak wajib, mempunyai baju baru saat lebaran punya nilai filosofi tinggi, yaitu kita seperti terlahir sebagai pribadi baru dengan keadaan yang suci dan fitri. Baju baru, sarung baru, mukena baru, gamis baru, sajadah baru memang tidak wajib dibeli saat idul fitri tiba. Tapi bagaimana ya, karena sudah menjadi budaya akhirnya seakan-akan dimaklumi dan sebisa membeli baju baru.

Kalau saya sendiri karena diamanahi menjaga masjid, setiap lebaran saya mendapatkan bingkisan dari masjid. Ada berupa sarung, ada berupa sajadah, seringnya baju koko, baik baju koko berlengan panjang, maupun baju koko lengan pendek.



Alhamdulillah sekali saya seringnya tidak membeli baju koko baru untuk lebaran, karena memang selalu mendapat bingkisan dari takmir masjid. Kadang-kadang tidak berupa barang, tetapi berupa uang. Nah, waktu itu pernah saya diberi uang, kemudian saya belanjakan saja baju koko via online di MatahariMall. Namun, tidak semua bingkisan yang saya dapatkan pada lebaran tersebut saya pakai semua, ada yang saya simpan untuk saya pakai kapan-kapan, ada yang saya bagikan untuk kerabat dekat.



Oiya, ngomongin baju koko. Saya mau nanya, boleh?

Untuk kaum Adam, kamu lebih suka pakai baju koko lengan panjang atau baju koko lengan pendek? Setiap orang pasti punya favorit masing-masing, kan, ya. Saya sendiri suka semua baju koko, baik panjang maupun pendek. Namun, yang membedakan adalah waktu memakainya. Saya memakai baju koko lengan panjang seringnya untuk sholat dan menghadiri pengajian-pengajian. Dan memakai baju koko lengan pendek untuk sehari-hari. Maksudnya, baju koko lengan pendek bisa untuk dipakai kapan saja. Untuk sholat oke, untuk kuliah oke, untuk kondangan oke, untuk ngaji juga pantas.

Lebaran dan Baju Koko tidak selamanya harus bersama. Tanpa baju koko baru, lebaran tetaplah menjadi lebaran yang hendaknya menjadi lebaran yang sempurna. Ada tidaknya baju koko hendaknya lebaran tetap menjadi prioritas. Jadikan lebaran menjadi waktu yang baik untuk menjalin silaturahim dengan keluarga. Memperbaiki diri untuk jalani kehidupan setelah lebaran. Karena kita semua ingin umur panjang dengan kualitas keimanan yang baik.  

Post a Comment