Penolak vs Pendukung Kenaikan BBM

Saat ini di gedung DPR pusat sedang terjadi lobi-lobi politik tingkat tinggi antar fraksi terkait dengan pembahasan rencana kenaikan BBM. Memang harus diakui pembahasan tentang kenaikan BBM sangat alat karena terdapat pro dan kontra dikalangan partai-partai. Paling tidak partai yang kontra inilah yang menyebabkan terjadinya deadlock pembahasan APBNP 2013 yang didalamnya ada pembahasan kenaikan BBM dan pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).


Paling tidak ada 5 fraksi di DPR, yaitu Fraksi Demokrat (FD), Golkar (FG), PAN, PPP, dan PKB yang sepakat dengan APBNP 2013, sementara fraksi PDIP, PKS, Hanura dan juga Gerinda menolak pengesahan APBNP 2013. Alotnya lobi-lobi politik disenayan memang merupakan pemandangan yang wajar, melihat semua fraksi memiliki kepentingan sendiri-sendiri meskipun semua menyatakan melakukan semua itu demi kepentingan rakyat.
gambar

Jika lobi tidak berhasil, maka jalan terakhir tentu saja lewat mekanisme voting tentang kenaikan harga BBM Gabungan Fraksi PDIP, PKS, Hanura, dan Gerindra yang menolak rencana kenaikan harga BBM tetap tak akan bisa menandingi kedigdayaan fraksi-fraksi koalisi pemerintah. Gabungan fraksi koalisi akan menghasilkan 366 suara, dengan asumsi seluruh anggota DPR ikut voting, Partai Demokrat memiliki 148 suara, Golkar 106, PAN 46, PPP 38, dan PKB 28. Sedangkan gabungan fraksi yang menolak kenaikan harga BBM hanya akan menghasilkan 194 suara. Detailnya PDIP 94 suara, PKS 57, Gerindra 26, dan Hanura 17.

Inilah sebuah panggung politik nasional, dimana kebenaran di dalamnya bersifat semu. Fraksi penolak kebijakan kenaikan BBM tentu berjuang mengatasnamakan rakyat dengan harapan satu tahun mendatang (2014) saat pemilu akan mendapatkan simpati dari masyarakat. Sementara fraksi yang mendukung kebijakan pemerintah lebih takut kehilangan jabatan dan takut untuk bersebrangan dengan pemerintah karena jika menolak maka akan ditendang dari koalisi. 
 
Gambar
Meskipun ada pro dan kontra di DPR, demonstrasi dimana-mana rencana kenaikan harga BBM tampaknya tetap akan dilakukan. Semoga kebijakan ini adalah yang terbaik bagi masyarakat Indonesia, naik maupun tidak BBM tampaknya semua orang tetap akan membelinya.

Post a Comment