Saat Direktur Jadi Tukang Buka Pintu

Hari ini sabtu 5 April 2014, adalah jadwal dimana saya dan teman-teman satu kelompok bertugas untuk mempresentasikan tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum dan Evaluasi, karena tugasnya adalah menterjemahkan buku yang berhasa Inggris, kemudian meringkasnya serta memberikan analisa ditambah dengan harus membuat power point oleh sebab itulah akhirnya malam tadi saya dan kelompok lemburan hingga menjelang subuh.

Karena harus maju pertama, maka pagi-pagi sekali kurang lebih 15 menit sebelum masuk kuliah, aku sudah sampai di depan kelas. Namun, ternyata kelas belum dibuka, bahkan ketika saya datang, pegawai Pascasarjana ternyata baru pada datang. Saat itulah ternyata ada teman sekelas yang sudah datang, juga sedang menunggu kelas dibuka. Pada saat menunggu itulah, ada pemandangan yang bagi saya mungkin agak aneh, dan terkesan langka terjadi di negeri ini.

Ada seseorang yang sedang membuka pintu kelas satu persatu, setelah dekat ternyata yang membuka pintu tersebut adalah direktur Pascasarjana. Sungguh pemandangan yang disatu sisi mengagumkan namun disisi lain juga memprihatinkan. Mengagumkan karena ada seorang pejabat kampus, bahkan boleh dibilang orang nomor satu di lembaga Pascasarjana yang mau bersusah payah membuka pintu satu persatu kelas-kelas yang akan digunakan kuliah oleh mahasiswa pascasarjana. Selain itu, hal tersebut juga menunjukkan bahwa direktur juga orang yang disiplin karena masuknya juga pagi-pagi sebelum mahasiswa bahkan pegawai kantor masuk.

Yang memprihatinkan tentu saja pegawai yang seharusnya memiliki tugas dan tanggungjawab untuk membuka pintu justru datang setelah direkturnya datang. Seharusnya kedisiplinan para pegawai dilingkungan kampus lebih ditingkatkan, apalagi mereka merupakan salah satu kelompok yang dipandang bisa menjadi teladan bagi pihak lain untuk diikuti. Lalu bagaimana jika dilingkungan kampus penerapan kedisiplinan justru kurang.

Semoga kedisiplinan yang diajarkan oleh sang direktur mampu menjadi teladan bagi pegawai dan mahasiswa yang dipimpinnya.

1 komentar:

sungguh menginspirasi, Indonesia kaya akan manusia dengan potensi luar biasa, namun masih belum bisa disiplin,
disiplin harus dimulai dari diri sendiri dan keluarga

Reply

Post a Comment