Shadaqah Jariyah

عن أبي هريرة رضى الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية أو علم ينتفع يه أو ولد صالح يدعو له 
Artinya " Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW telah bersabda: jika  anak Adam meninggal dunia, maka  semua amalnya terputus kecuali tiga perkara, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak salah kepada orang tuanya" (HR Muslim). Begitulah sebuah hadist yang tadi disitir oleh penceramah dalam kultumnya setelah tarawih.


Dari tiga perkara tersebut, sang penceramah lebih menegaskan soal shadaqah atau lebih tepatnya shadaqah jariyah. Maksud shadaqah jariyah adalah amal shadaqah yang tidak akan terputus pahalanya meskipun yang bershadaqah telah meninggal dunia. Semisal orang yang telah menginfaqkan tanahnya untuk pembangunan masjid/mushalla, sekolah, rumah sakit, dan lain sebagaianya. Selama hal tersebut demi kepentingan dan kemaslahatan umum maka pahalanya akan terus mengalir kepada yang telah berinfaq tersebut.

Dalam bulan ramadhan ini, maka kesempatan untuk bershadaqah terbuka lebar, bahkan pahalanya akan dilipatgandakan hingga sekian ratus kali, begitu ungkap penceramah dua hari lalu. Sehingga saat ramadhan kita tidak harus kaget ketika melihat tiba-tiba banyak orang yang bershadaqoh kepada fakir-miskin, anak yatim, maupun kepada masjid, panti asuhan dan lain sebagainya. 
Gambar pinjem dari sini

Tujuannya tentu saja tak lain agar mendapatkan keberkahan dan pahala berlipat dalam bulan ramadhan itu. Lalu bagaimana kreteria shadaqah jariyah tersebut, kata penceramah prinsipnya adalah ikhlas. Dengan agak bercanda sang penceramah bilang "Jika shadaqah sedikit kurang ikhlas, maka lebih baik shadaqah banyak tapi ikhlas" hehehehe ya jelas betul nuw, lebih baik shadaqah banyak yang ikhlas.

Inilah yang mungkin sulit untuk dilakukan oleh orang-orang awam seperti saya, karena definis ikhlas itu sangat rumit untuk dijelaskan apalagi dipraktekkan. Tapi menurut salah satu guru besar tasawuf IAIN Walisongo Semarang, ikhlas itu ibarat buang hajat (air besar), apapaun yang dimakan baik itu makanan mahal/murah asal sudah keluar pasti akan diikhlaskan. Karena jika tidak ikhlas maka akan menjadikan penyakit, malah berbahaya.

Filosofi Ikhlas sendiri banyak dianalogikan dengan "ketika tangan kanan memberi, maka tangan kiri tidak boleh tahu" itulah definisi ikhlas. Namun yang jelas definisi tentu sangat lain dengan praktek karena Ikhlas memang tidak untuk ditunjukkan melainkan untuk dilakukan. Dari hal tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan kecil, bahwa shadaqah terbaik adalah shadaqah jariyah yang diberikan dengan penuh keikhlasan dan semata-mat hanya ingin mendapatkan ridha Allah SWT.

Oleh sebab itulah, saya mengajak kepada segenap kawan-kawan blogger dimanapun berada, marilah kita bershadaqah jariyah, minimal dengan berbagi ilmu dan pengetahuan. Semoga kita termasuk orang-orang yang besok mendapatkan pahala dan keridhaan Allah meskipun kita sudah meninggal dunia, amien ya rabbal alamien.


Post a Comment